Makalah Bioteknologi

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Bioteknologi modern memanfaatkan keterampilan manusia dalam melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan suatu barang yang diinginkan. Bioteknologi modern menggunakan organisme hasil rekayasa genetika melalui perlakuan yang mengubah landasan penentu kemampuan hidup, yaitu mengubah tatanan gen yang menentukan sifat spesifik suatu organisme, sehingga proses pengubahan dapat berlangsung secara lebih efisien dan efektif.

Kemajuan bioteknologi, tak terlepas dari peran mikroba. Karena materi genetika mikroba sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk disisipkan ke gen yang lain. Disamping itu karena materi genetik mikroba dapat berperan sebagai vektor (plasmid) yang dapat memindahkan suatu gen dari kromosom oganisme ke gen organisme lainnya, misalnya terapi gen (Anonim b, 2007).

Bioteknologi bak mesin ajaib, yang mampu melakukan berbagai proses penting dalam dunia industri di beberapa bidang antara lain bidang kesehatan, pangan, pertanian, industri lainnya serta lingkungan. Di bidang kesehatan, penerapan bioteknologi atau kegiatan rekayasa genetika menghasilkan produk-produk penting berupa senyawa-senyawa yang mempunyai fungsi terapeutik seperti antibiotik, vaksin, hormon, kit diagnostika atau memperbaiki gen rusak/ tidak fungsional (terapi gen).

 

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Bioteknologi ?

2. Bagaimana penerapan dan manfaat bioteknologi dalam pengobatan dengan terapi gen ?

3. Bagaimana Penerapan dan manfaat Bioteknologi dalam antibiotik dari mikroorganisme?

 

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian bioteknologi

2. Dapat mengetahui penerapan dan manfaat bioteknologi dalam pengobatan dengan terapi

    gen

3. Dapat mengetahui penerapan dan manfat bioteknologi dalam antiobiotik dari

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertiandari Bioteknologi

Pengertian Bioteknologi adalah aplikasi organisme atau bagian tubuh organisme ke dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.  Pemanfaatan organisme atau komponen sub selulernya dilakukan denga terarah dan terkontrol untuk melibatkan multidisiplin serta aplikasi yang terpadu dengan mikrobiologi, biokimia, biologi sel, fisiologi, genetika molekuler, dan teknik kimia. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

PengertianBioteknologi Menurut Para Ahli :

1. Perhimpunan Kimia Murni dan Terapan:

Menurutnya, pengertian bioteknologi adalah penerapan bikimia, biologi, mikrobiologi dan rekayasa kimia dalam proses industri, pembuatan produk baik itu pelayanan kesehatan, energi dan pertanian serta pada lingkungan.

2. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development):

Pengertian bioteknologi menurut OECD adalah suatu penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa.

3.  Menurut para pakar dari Australia,

Pengertian Bioteknologi adalah penyusunan, pengoptimuman dan peningkatan proses biokimia dan selular untuk produksi senyawa yang bermanfaat dalam industri dan penerapan segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi senyawa tersebut. Pengertian bioteknologi ini menunjukan bahwa bioteknologi sebagai proses yang meliputi semua gatra yang terpusat dengan ciri khas, yaitu keterlibatan katalisator-katalisator biologi.

4. Pengertian Bioteknologi menurut Perhimpunan Kimia Murni dan Terapan,

Bioteknologi adalah penerapan biokimia, biologi, mikrobiologi dan rekayasa kimia daam proses industri, pembuatan produk (di sini termasuk produk pada pelayanan kesehatan, energi dan pertanian) dan pada lingkungan.

5.  Menurut Pandangan para pakar dari negara Belanda,

Pengertian Bioteknologi ialah ilmu tentang proses biologi terapan, yang merupakan ilmu mengenai proses produksi berdasarkan kegiatan mikroorganisme dan komponen aktifnya dan proses produksi yang melibatkan penggunaan sel dan jaringan organisme yang lebih tinggi. Teknologi pertanian, kesehatan dan pemuliaan tanaman budidaya secara tradisional, umumya tidak dipandang sebagai bioteknologi.

 

2.2  Penerapan dan Manfaat Bioteknologi dalam Pengobatandengan Terapi Gen

2.2.1 Pengertian Terapi Gen


Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karenamutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen mutan.Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker.Selain memasukkan gen normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali.

 

 

 

2.2.2 Mekanisme TerapiGen

A. Terapi gen secara ex vivo dan in vivo

Transfer gen merupakan langkah penting dalam proses terapi gen. Gen yang akan digunakan mula-mula diisolasi dan kemudian di transformasikan ke sel target dengan cara di cloning.


 

 

 Gambar 3. 


      Gambar 3. Terapi gen secara ex vivo dan in vivo

Strategi utama dalam transfer gen somatik manusia dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :Ex vivo dan in vivo. Pada ex vivo, gen dibungkus vektor kemudian dikenalkan ke sel yang diambil dari pasien (sel target) dan dikembangkan secara invitro dan kemudian di transformasi ke sel yang diinjeksi kembali. Pada invivo pengiriman gen dilakukan secara langsung ke sel pasien tanpa dikembangkan dulu secara invitro. Pada ex-vivo terdapat juga cara transfer gen nonviral yaitu pengiriman gen tanpa menggunakan bakteri atau virus. Pengiriman gen dilakukan dengn cara injeksi langsung, gen gun dan liposom. Injeksi secara langsung dilakukan dengan mengirimkan DNA ketempat extraseluler yang memiliki perbedaan hipertonik solution salinitas dan sukrosa. Gen gun digunakan dengan cara memanfaatkan ledakan kecil helium yang membawa potongan DNA patogen yang berukuran sangat kecil sehingga mampu masuk ke nukleus kulit dan sel otot. Teknik liposom dilakukan dengan cara memanfaatkan virus yang mampu menginjeksi DNA nya kedalam nukleus sel target. Viral vektok yang digunakan dalam teknik ini adalah adenovirus, adenoassociated virus, lentivirus, dan retro virus.

 

 

B. Mekanisme terapi gen berdasarkan sel target

        Berdasarkan sel target yang digunakan, terapi gen dibedakan dalam dua tipe utama, yaitu Somatik dan Germ-line. Modifikasi gen yang tidak melewati keturunan disebut dengan terapi gen somatik sedangkan modifikasi gen yang mencakup sel reproduksi adalah terapi gen Germ-line. Sel target dari terapi gen somatik adalah sel stem, fibroblas dan sel stem lainnya. Target dari terapi gen germ-line adalah sperma atau sel telur.

C. Gene Transfer Agents (Agen Pembawa Gen)

        Tanggal 24 Juni 2010, Eurekanetwork mempublikasikan penemuan senyawa organik baru yang dapat menjadi agen pembawa gen dalam proses terapi untuk penyembuhan penyakit genetik. Proyek penelitian yang dinamakan EUREKA project E! 3371 Gene Transfer Agents telah berhasil mengembangkan senyawa turunan dari kation amfifilik 1,4-dihidropiridin atau 1,4-DHP (cationic amphiphilic 1,4-dihydropyridine) untuk menjadi pengantar gen normal ke dalam inti sel dan mengganti gen sebelumnya yang rusak (Anonim. 2010).

Kelebihan derivat 1,4-DHP sebagai pembawa gen ini adalah kesiapan untuk diproduksi dalam skala besar, lebih efektif dibanding senyawa organik lain, dan karena bukan virus maka resistensi kekebalan tubuh penerimanya dapat dihindari. Saat ini agen pembawa yang dianggap paling efektif dalam terapi gen adalah virus yang telah dilemahkan.

2.2.3 Pengobatan dengan Terapi Gen

Pengobatandengan terapi gen meliputi:

1.      Imunoterapi

Menggunakan sel yang telah dimodifikasi secara genetik dari partikel virus untuk  menstimulir sistem imun tubuh sehingga  mampu mengalahkan keganasan sel kanker.

2.      Viro onkolitik

Menggunakan partikel sel virus yang bereplikasi di dalam sel kanker dan menyebabkan sel kanker menjadi mati.

3.      Transfer Gen

Teknik ini relative baru, dengan cara memperkenalkan 2 gen baru yang dimasukkan ke dalam sel kanker atau mengelilingi jaringan kanker sehingga dapat menghentikan pertumbuhan dan menghancurkan sel kanker.

Transfer gen yang telah dimodifikasi atau gen normal kedalam sel-sel sasaran pada pasien.

Menggunakan vektor biologi yaitu virus. Susunan genetiknya telah diubah sehingga dapat membawa gen manusia yang normal. Gen yang telah diperbaiki  dimasukkan kedalam sel-sel sasaran pada tubuh manusia dengan cara tertentu  dan kemudian berintegrasi pada genom tertentu. Gen-gen pada virus yang dapat menyebabkan penyakit harus dihilangkan dan diganti dengan gen-gen yang telah diperbaiki.

Virusyang dapat digunakan sebagai vektor :

©  Retro virus

Keuntungannya, transgen yang dimasukkan bisa di transmisikan kesemua sel yang terinfeksi dan turunannya.Kerugiannya, dapat menyebabkan terjadinya mutasi genetik yang berbahaya selama tahap pengintegrasian.

©  Adeno virus

Ketika adenovirus menginfeksi sebuah sel inang, molekul DNA virus tersebut akan dimasukkan kedalam sel inang tersebut. Materi genetik adenovirus tidak bersatu dengan materi genetik sel inang. Molekul DNA virus terletak bebas dalam inti sel dan proses transkripsinya berlangsung secara sendiri. Molekul DNA virus tidak ikut berreplikasi ketika sel mengalami pembelahan sehingga sel-sel inang hasil pembelahan tidak mengandung DNA virus. Keuntungannya adalah dapat diproduksi dalam jumlah besar dan immunogenisitas pada sel inang yang rendah

©  Adeno associated virus

Virusnya kecil mempunyai single strandid DNA dan dapat memasukan material  DNA serta dapat memasukan material genetik di tempat spesifik pada kromosom.

© Penyakit Kanker :

        Kanker adalah suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat terjadi pada setiap bagian tubuh. Kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ organ penting serta syaraf tulang belakang. Sel-sel yang berkembang ini akan menumpuk, mendesak dan merusak jaringan dan organ yang ditempati.

        Penumpukan sel baru disebut tumor ganas. Kanker dapat mengenai seluruh bagian tubuh manusia, misalnya mata, kulit, mulut, leher (thyroid), jantung, paru, usus, hati, sistem reproduksi dan sebagainya

Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya.

Jenis jenis kanker yaitu kanker otak, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker saluran pencernaan, kanker rahim, kanker indung telur (ovarium), kanker kolon, kanker kandung kemih, kanker prostat, kanker testis, kanker kulit.

Faktor penyebab penyakit kanker ada beberapa macam yaitu dikarenakan dari keturunan (genetik)/riwayat keluarga, lingkungan, makanan, diet, virus, infeksi parasit, gangguan keseimbangan hormonal, faktor perilaku dan gaya hidup, faktor kejiwaan dan gaya hidup serta dari radikal bebas

Salah satu pengobatan kanker yaitu dengan anti-angiogenesis adalah terapi yang bertujuan untuk menghentikan pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker. Karena tanpa suplai darah, sel tumor/kanker akan mati. Mereka bekerja dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menghambat pembentukan pembuluh darah baru, ada yang menyerang pembuluh darah lama yang memberi suplai darah ke jaringan kanker (sehingga mati kelaparan), ada juga yang langsung menyerang sel kanker sekaligus menghentikan suplai darahnya.

Pengobatan lainnya yaitu terapi hipertermia yaitu pengobatan kanker dengan cara memanaskan jaringan tubuh sampai mencapai 44°C  bahkan 45°C. Riset membuktikan bahwa suhu yang tinggi dapat menghancurkan dan membunuh sel kanker, dengan kerusakan minimal pada jaringan normal.Dengan merusak protein maupun struktur sel, hipertermia dapat membunuh sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.Biasanya hipertermia digunakan bersamaan dengan terapi radioterapi, kemoterapi, atau imunoterapi.

 

 

2.2.4 Peranan danDampak Terapi Gen

Terapi gen memegang harapan besar untuk pasien yang menderita hemofilia, kanker, berotot Dystrophies dan AIDS.

1.      Terapi gen untuk hemofilia:

Hemofilia adalah kelainan darah genetik menyebabkan akibat faktor pembekuan darah. Pasien tersebut telah lama diperlakukan dengan menyuntikkan faktor pembekuan yang hilang, tetapi pengobatan ini sangat mahal dan memerlukan suntikan hampir setiap hari. Terapi gen memegang janji besar untuk pasien ini karena substitusi dari gen yang membuat protein yang hilang secara permanen dapat menghapus kebutuhan protein suntikan.

2.      Gen Terapi untuk Kanker:

Para peneliti sedang mempelajari beberapa cara untuk mengobati kanker menggunakan terapi gen. Beberapa pendekatan target sel sehat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan kanker. Pendekatan-pendekatan lain sasaran sel-sel kanker, untuk menghancurkan mereka.

3.      Terapi gen untuk Muscular Dystrophy:

Muscular dystrophy adalah kelainan genetik yang ditandai oleh progresif pemborosan dan kelemahan otot. Menurut penelitian baru oleh para peneliti Thomas Rando dan Carmen Bertoni di Stanford University School of Medicine, terapi gen mungkin suatu hari akan berguna untuk merawat distrofi otot.

4.      Bahaya Gene Therapy:

Seorang pasien yang menerima terapi gen mungkin menghadapi masalah jumlah potensial. Salah satu risiko besar adalah potensi untuk infeksi atau reaksi sistem kekebalan. Virus vektor, cara memberikan terapi gen untuk sel, dapat menyebabkan infeksi dan / atau peradangan dari jaringan, dan pengenalan buatan virus ke dalam tubuh dapat memulai proses penyakit lain. Risiko lain adalah bahwa gen baru mungkin diperkenalkan di posisi yang salah dalam DNA, mungkin menyebabkan mutasi genetik merusak DNA atau bahkan kanker. Selain itu, ketika vektor digunakan untuk memberikan sel-sel DNA ada sedikit kesempatan bahwa DNA ini dapat secara tidak sengaja diperkenalkan ke dalam sel-sel reproduksi pasien. Jika hal ini terjadi, ada kemungkinan bahwa perubahan mungkin akan diteruskan kepada-Nya / keturunannya itu setelah perawatan.

 

©  Kendala Terapi gen

1. Terapi gen akan efektif bila gangguan terjadi pada gen tunggal

2. Virus  yang  berfungsi sebagai vektor , dalam tubuh manusia bisa berubah sifatnya sehingga menimbulkan penyakit

3. Masih banyak terapi gen yang keberhasilannya pendek sehingga perlu diulang

4. Sistem imun tubuh akan mengurangi efek terapi gen . Begitu pula terapi gen yang berulang akan menyebabkan   sistem imun  tubuh  akan meningkat daya tolaknya

 

2.3 Penerapan dan manfaat Bioteknologi dalamantibiotik dari mikroorganisme

1.      Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)

Mikroorganisme, seperti ganggang, jamur, maupun bakteri, dapat menghasilkan protein. Protein ini berada di dalam sel, bukan merupakan bahan yang disekresikan oleh sel. PST sangat menguntungkan karena dapat digunakan sebagai sumber protein. Hal ini disebabkan karena:

a.       Secara umum, organisme dapat membelah diri dengan cepat.

b.      idak memerlukan lahan yang terlalu luas.

c.       Dapat hidup di tempat limbah buangan, seperti selulosa, limbah minyak bumi, atau limbah organik yang lain.

d.      Mikroorganisme fotosintetik seperti ganggang dapat memanfaatkan energi cahaya untuk digunakan sebagai penghasil PST.

Contoh protein sel tunggal adalah Spirulina dan Chorella.

Selain keuntungan, ada beberapa kekurangan PST, antara lain:

a.       PST mempunyai dinding sel yang terdiri atas selulosa, khususnya ganggang, sedangkan manusia tidak dapat mencerna selulosa.

b.       PST yang dihasilkan kurang menarik, seperti jeli.

c.        Kandungan asam nukleat (DNA dan RNA) dari PST cukup tinggi dan sulit dicerna serta dapat menimbulkan asam urat.

2.      Penghasil Zat-Zat Organik

Beberapa mikroorganisme dapat menghasilkan zat-zat  organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, dan gliserol. Zat-zat organik itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai bahan minuman. Untuk menghasilkan etanol (alkohol) dibutuhkan sel-sel ragi dengan bahan baku karbohidrat, seperti singkong dan beras. Adapun proses pembuatannya sering disebut dengan istilah fermentasi (proses peragian). Proses ini berlangsung secara anaerobik dan menghasilkan karbon dioksida dalam bentuk gelembung udara.

 

3.      Penghasil Obat

Sementara itu peranan mikroorganisme di bidang kesehatan adalah dalam pembuatan obat antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan dari mikroorganisme atau bakteri baik, antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan suatu penyakit di dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa bakteri penghasil antibiotic:

a.       Bacillus Brevis, merupakan bakteri penghasil antibiotik kerotrisin.

b.      Bacillus Polymyxa, merupakan bakteri penghasil antibiotik polymyxa.

c.       Bacillus Subtilis, merupakan bakteri penghasil antibiotik basitrasin

d.      Penicillium, merupakan bakteri penghasil antibiotik penisilin

e.       Sterptomyces Aureofaciens, merupakan bakteri penghasil antibiotik tetracycline

f.       Streptomyces Griseus, merupakan bakteri penghasil antibiotik streptomycin

g.      Streptomyces Venezuelae, merupakan bakteri penghasil antibiotik chloramphenicol

Salah satu contohnya, yaitu:


gambar Penicillium sp.


Penicillium sp. penghasil antibiotik penicillin

Penggunaan antibiotik umumnya disarankan dalam jangka waktu yang panjang, karena penggunaan bakteri yang tanggung akan membuat bakteri jahat dapat kebal sedangkan penggunaan pada dosis tertentu dalam jangka panjang akan memutasi bakteri jahat di dalam tubuh.

Mekanisme kerja antibiotik yaitu adanya efek penekanan untuk menghentikan proses biokimia di dalam organisme khususnya pada jenis bakteri dan infeksi. Mekanisme kerja antibiotik yaitu adanya proses penghambatan membran sel bakteri, penghambatan sintesis asam nukleat, penghambatan dinding sel bakteri, penghambatan sintesis protein di ribosom serta penghambatan metabolik atau antagonis folat.

Antimikroba mempunyai 5 mekanisme kerja yang utama, yaitu:

1.      Antimetabolik

Antimikroba bekerja memblok tahap metabolic spesifik mikroba. Termasuk dalam hal ini adalah sulfonamid dan trimetrofin. Sulfonamida akan menghambat pertumbuhan sel dengan cara menghambat sintesa asam folat oleh bakteri. Sulfonamid bebas secara struktur mirip dengan asam folat, para amino asam benzoat (PABA), dan bekerja sebagai penghambat kompetitif untuk enzim-enzim yang mempersatukan PABA dan sebagian pteridin menjadi asam dihidropteroat. Trimetripom secara struktur mirip pteridin yang dihirolisis oleh enzim dihidrofolat reduktase dan bekerja sebagai penghambat kompetitif enzim tersebut yang dapat mengurangi dihidrofolat menjadi tertrahidrofolat.

2.      Menghambat sintesis dinding sel. Contoh : penisislin, sefalosforin, vankomisin.

3.      Menghambat fungsi membrane sel. Disini antimikroba bekerja secara langsung pada membrane sel yang akan mempengaruhi permiabilitas dan menyebabkan keluarnya senyawa intra selular bakteri. Contoh : polimiksin

4.      Menghambat sintesa protein

Antimikroba mempengaruhi fungsi ribosom bakteri yang dapat menyebabkan sintesis protein dihambat. dalam hal ini antibiotik dapat berinteraksi dengan ribosom 30s, termasuk : aminoglikosida, tetrasiklin, dan spekttinomisin atau berinteraksi dengan ribosom 50s, misalnya pada kloramfenikol dan eritromisin.

5.      Menghambat asam nukleat. Contohnya : rifampisin akan mengikat dan menghambat DNA-dependent RNA polymerase yang ada pada bakteri, kuinolon akan menghambat DNA girase.

 

4.      Penghasil Energi

Saat ini, persediaan bahan bakar makin menipis. Oleh karena itu, para ahli berusaha mencari solusi untuk menyelesaikan masalah energi melalui bioteknologi sehingga dapat diperoleh energi yang aman dan tersedia secara lestari. Salah satu energi yang dikembangkan melalui bioteknologi saat ini adalah biogas. Biogas merupakan gas metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak. Kotoran ternak dicerna oleh mikroorganisme menjadi gas metana yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi. Sedangkan, limbahnya dapat digunakan sebagai pupuk. Cara pembuatannya adalah campuran kotoran ternak dan air dimasukkan pada tangki pengumpul, kemudian diaduk. Setelah rata, tangki pengumpul dimasukkan ke dalam tangki pencerna.

5.      Pengurai Limbah

Pengolahan limbah secara biologis merupakan pengolahan limbah dengan menggunakan bakteri untuk mencerna limbah tersebut. Pengolahan limbah dengan cara ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan lebih ramah lingkungan. Limbah industri harus diolah terlebih dahulu melalui Unit Pengolahan Limbah (UPL) sebelum dikeluarkan ke lingkungan agar tidak terjadi pencemaran. Dalam UPL biologis, bakteri pencerna dimasukkan ke dalam bak berisi limbah yang diberi aerator (alat pemasok udara) untuk memasukkan oksigen yang berguna untuk pernapasan bakteri secara aerobik. Limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah air dipisahkan dari endapan limbah yang tidak berbahaya.

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

    Pengertian Bioteknologi adalah aplikasi organisme atau bagian tubuh organisme ke dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Mekanisme terapi gen ada tiga yaitu terapi gen secara ex vivo dan in vivo, mekanisme terapi gen berdasarkan sel target, dan Gene Transfer Agents (Agen Pembawa Gen). Pengobatan dengan terapi gen meliputi imunoterapi, viro onkolitik dan transfer gen. Terapi gen memegang harapan besar untuk pasien yang menderita hemofilia, kanker, berotot Dystrophies dan AIDS.

 

 


 

No comments:

Post a Comment