BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan.
1) Mengetahui cara merawat alat – alat yang ada
di laboratorium IPA-Biologi.
2) Dapat
membersihkan alat – alat yang ada di
laboratorium IPA-Biologi dengan benar.
3) Dapat mengetahui bahan apa saja yang
digunakan untuk membersihkan alat – alat laboratorium IPA-Biologi.
1.2 Dasar Teori.
Penanganan dan
Penataan Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan manajemen
laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua
perangkat Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik
sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang
terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh
adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah
suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu
manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job
description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas .yang efektif, efisien,
disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.
Manajemen Laboratorium, dalam hal ini
manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan
efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber
daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium.
Keberadaan
laboratorium di sekolah dengan peralatan yang lengkap dan siap pakai, akan sangat
membantu siswa dalam belajar untuk memahami konsep, memberi pengalaman nyata
dan membentuk keterampilan, sehingga siswa akan menguasai kompetensi yang
diharapkan, yang berarti mutu lulusan meningkat. Para ahli dan penyelenggara
pendidikan percaya bahwa tersedianya sarana dan prasarana khususnya
laboratorium yang lengkap merupakan faktor pendukung dalam peningkatan mutu
pendidikan.
Namun
kelengkapan peralatan kalau tidak dirawat lama kelamaan akan menjadi rusak. Hal
itu terjadi karena adanya pengaruh beberapa faktor yang secara perlahan dan
bertahap akan mengurangi fungsi bagian-bagian peralatan, dan akhirnya akan
mengalami kerusakan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan antara
lain; apabila suatu peralatan dipakai oleh orang yang belum tahu, dipakai untuk
belajar, dipakai oleh orang banyak, dipakai berganti-ganti orang, maka peluang
kemungkinan kesalahan penggunaannya akan sering terjadi dan peluang kemungkinan
terjadinya kerusakan obyek atau peralatan tersebut juga sangat besar. Dilain pihak
faktor eksternal juga sangat berpengaruh terhadap kerusakan alat-alat
laboratorium seperti perubahan suhu, tingkat kelembaban udara, debu dan
kotoran. Apabila pada obyek atau peralatan laboratorium terjadi kerusakan, maka
akan menghambat jalannya proses pembelajaran praktikum berikutnya. Siswa
berikutnya menjadi tidak mudah menguasai konsep, tidak mendapat pengalaman
langsung, dan tidak memperoleh keterampilan, akibatnya tidak memiliki
kompetensi utuh dan mutu lulusan menjadi rendah.
A. PENGERTIAN
PERAWATAN
Perawatan/pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan
dengan sadar untuk menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai,
atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi alat dapat berfungsi
kembali. Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap
pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan
dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak
atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan
juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali
peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap
digunakan untuk kegiatan praktikum siswa.
B. JENIS
PERAWATAN
Pada umumnya perawatan di bagi atas dua bagian, yaitu perawatan
terencana dan perawatan tak terencana. Perawatan terencana (planned
maintenance) didefinisikan sebagai proses perawatan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan
di waktu yang akan datang. Di dalam perawatan terencana, terdapat unsur
pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Perawatan terencana adalah sistem pengorganisasian perawatan atau
program perawatan yang dikelola dengan cara yang efektif. Perawatan terencana
merupakan bagian dari sistem manajemen perawatan yang terdiri atas perawatan
preventif (preventive maintenance), perawatan prediktif (predictive
maintenance), dan perawatan korektif (corrective maintenance).
1. Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang
diprogramkan, diorganisir, dijadwalkan, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana
dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau
perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat korektif.
a.
Perawatan Preventif
Perawatan preventif adalah perawatan yang dilakukan
pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan
beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan
mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan
yang dilakukan dalam perawatan preventif adalah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi, melumasi (pengisian minyak atau air), atau
pekerjaan lainnya yang bukan penggantian suku cadang berat. Perawatan preventif
membantu agar alat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi
ketentuan pabrik pembuatannya.
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan,
adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan atau kerusakan peralatan
laboratorium.
2. Perawatan
Tidak Terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan
perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat
kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak
direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
v Alat laboratorium biologi yang kita bersihkan
yaitu tabung reaksi (berisi agar – agar).
Tabung reaksi
merupakan tempat untuk mereaksikan dua atau lebih larutan / bahan
kimia, dan untuk pengembangan mikroba.
Tabung reaksi hanya dapat
menampung larutan dalam jumlah sedikit.
Gambar Literatur
|
Gambar
|
|
|
v Peralatan yang dibutuhkan untuk membersihkan
tabung reaksi yaitu :
1) Sunlight.
2) Kain lap.
v Langkah – langkah membersihkan tabung reaksi
yaitu :
1) Ambillah tabung reaksi yang akan dibersihkan.
2) Jika tabung reaksi berisi agar – agar maka
tabung reaksi tersebut diisi air terlebih dahulu.
3) Kocok – kocok tabung reaksi sampai agar –
agar tidak menempel lagi didasar tabung reaksi. ( Lihat gambar 1.1 ).
4) Jika sudah tidak menempel lagi didasar tabung
reaksi, maka tuangkan air dan kocok dengan kuat tabung reaksi tersebut sampai
agar – agar terdorong keluar.
5) Jika agar – agar sudah keluar maka bersihkan
tabung reaksi dengan sunlight
( merk
pembersih ) sampai benar – benar bersih.
6) Setelah itu bilas dengan air bersih.
7) Lalu lap tabung reaksi dengan menggunakan
kain lap yang berserat halus.
8) Letakkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi
dalam posisi terbalik. Supaya bagian dalam tabung reaksi benar – benar kering
(Lihat gambar 1.2 ).
Gambar 1.1
Gambar 1.2
No comments:
Post a Comment