Penerapan dan manfaat Bioteknologi dalam antibiotik dari mikroorganisme
1. Penghasil
Protein Sel Tunggal (PST)
Mikroorganisme,
seperti ganggang, jamur, maupun bakteri, dapat menghasilkan protein. Protein
ini berada di dalam sel, bukan merupakan bahan yang disekresikan oleh sel. PST
sangat menguntungkan karena dapat digunakan sebagai sumber protein. Hal ini
disebabkan karena:
a. Secara
umum, organisme dapat membelah diri dengan cepat.
b. idak
memerlukan lahan yang terlalu luas.
c. Dapat
hidup di tempat limbah buangan, seperti selulosa, limbah minyak bumi, atau
limbah organik yang lain.
d. Mikroorganisme
fotosintetik seperti ganggang dapat memanfaatkan energi cahaya untuk digunakan
sebagai penghasil PST.
Contoh protein sel tunggal adalah Spirulina dan Chorella.
Selain
keuntungan, ada beberapa kekurangan PST, antara lain:
a. PST
mempunyai dinding sel yang terdiri atas selulosa, khususnya ganggang, sedangkan
manusia tidak dapat mencerna selulosa.
b. PST yang dihasilkan kurang menarik, seperti
jeli.
c. Kandungan asam nukleat (DNA dan RNA) dari PST
cukup tinggi dan sulit dicerna serta dapat menimbulkan asam urat.
2. Penghasil
Zat-Zat Organik
Beberapamikroorganisme dapat menghasilkan zat-zat
organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, dan gliserol.
Zat-zat organik itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai
bahan minuman. Untuk menghasilkan etanol (alkohol) dibutuhkan sel-sel ragi dengan
bahan baku karbohidrat, seperti singkong dan beras. Adapun proses pembuatannya
sering disebut dengan istilah fermentasi (proses peragian). Proses ini
berlangsung secara anaerobik dan menghasilkan karbon dioksida dalam bentuk
gelembung udara.
3. Penghasil
Obat
Sementara
itu peranan mikroorganisme di bidang kesehatan adalah dalam pembuatan obat
antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan dari mikroorganisme atau
bakteri baik, antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan suatu penyakit di dalam
tubuh.
Berikut
ini adalah beberapa bakteri penghasil antibiotic:
a. Bacillus Brevis,
merupakan bakteri penghasil antibiotik kerotrisin.
b. Bacillus Polymyxa, merupakan
bakteri penghasil antibiotik polymyxa.
c. Bacillus Subtilis,
merupakan bakteri penghasil antibiotik basitrasin
d. Penicillium, merupakan bakteri penghasil
antibiotik penisilin
e. Sterptomyces Aureofaciens,
merupakan bakteri penghasil antibiotik tetracycline
f. Streptomyces Griseus,
merupakan bakteri penghasil antibiotik streptomycin
g. Streptomyces Venezuelae, merupakan
bakteri penghasil antibiotik chloramphenicol
Penicillium sp. penghasil antibiotik penicillin |
Salah satu contohnya, yaitu:
Penggunaan antibiotik umumnya
disarankan dalam jangka waktu yang panjang, karena penggunaan bakteri yang
tanggung akan membuat bakteri jahat dapat kebal sedangkan penggunaan pada dosis
tertentu dalam jangka panjang akan memutasi bakteri jahat di dalam tubuh.
Mekanisme kerja antibiotik
yaitu adanya efek penekanan untuk menghentikan proses biokimia di dalam
organisme khususnya pada jenis bakteri dan infeksi. Mekanisme kerja antibiotik
yaitu adanya proses penghambatan membran sel bakteri, penghambatan sintesis
asam nukleat, penghambatan dinding sel bakteri, penghambatan sintesis protein
di ribosom serta penghambatan metabolik atau antagonis folat.
Antimikroba
mempunyai 5 mekanisme kerja yang utama, yaitu:
1. Antimetabolik
Antimikroba
bekerja memblok tahap metabolic spesifik mikroba. Termasuk dalam hal ini adalah
sulfonamid dan trimetrofin. Sulfonamida akan menghambat pertumbuhan sel dengan
cara menghambat sintesa asam folat oleh bakteri. Sulfonamid bebas secara
struktur mirip dengan asam folat, para amino asam benzoat (PABA), dan bekerja
sebagai penghambat kompetitif untuk enzim-enzim yang mempersatukan PABA dan
sebagian pteridin menjadi asam dihidropteroat. Trimetripom secara struktur
mirip pteridin yang dihirolisis oleh enzim dihidrofolat reduktase dan bekerja
sebagai penghambat kompetitif enzim tersebut yang dapat mengurangi dihidrofolat
menjadi tertrahidrofolat.
2. Menghambat
sintesis dinding sel. Contoh : penisislin, sefalosforin, vankomisin.
3. Menghambat
fungsi membrane sel. Disini antimikroba bekerja secara langsung pada membrane
sel yang akan mempengaruhi permiabilitas dan menyebabkan keluarnya senyawa
intra selular bakteri. Contoh : polimiksin
4. Menghambat
sintesa protein
Antimikroba
mempengaruhi fungsi ribosom bakteri yang dapat menyebabkan sintesis protein
dihambat. dalam hal ini antibiotik dapat berinteraksi dengan ribosom 30s,
termasuk : aminoglikosida, tetrasiklin, dan spekttinomisin atau berinteraksi
dengan ribosom 50s, misalnya pada kloramfenikol dan eritromisin.
5. Menghambat
asam nukleat. Contohnya : rifampisin akan mengikat dan menghambat DNA-dependent
RNA polymerase yang ada pada bakteri, kuinolon akan menghambat DNA girase.
4. Penghasil
Energi
Saat ini, persediaan bahan
bakar makin menipis. Oleh karena itu, para ahli berusaha mencari solusi untuk
menyelesaikan masalah energi melalui bioteknologi sehingga dapat diperoleh
energi yang aman dan tersedia secara lestari. Salah satu energi yang
dikembangkan melalui bioteknologi saat ini adalah biogas. Biogas merupakan gas
metana yang diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak. Kotoran
ternak dicerna oleh mikroorganisme menjadi gas metana yang kemudian dialirkan
ke rumah-rumah sebagai penghasil energi. Sedangkan, limbahnya dapat digunakan
sebagai pupuk. Cara pembuatannya adalah campuran kotoran ternak dan air
dimasukkan pada tangki pengumpul, kemudian diaduk. Setelah rata, tangki
pengumpul dimasukkan ke dalam tangki pencerna.
5. Pengurai
Limbah
Pengolahan limbah secara
biologis merupakan pengolahan limbah dengan menggunakan bakteri untuk mencerna
limbah tersebut. Pengolahan limbah dengan cara ini tidak membutuhkan biaya yang
besar dan lebih ramah lingkungan. Limbah industri harus diolah terlebih dahulu
melalui Unit Pengolahan Limbah (UPL) sebelum dikeluarkan ke lingkungan agar
tidak terjadi pencemaran. Dalam UPL biologis, bakteri pencerna dimasukkan ke
dalam bak berisi limbah yang diberi aerator (alat pemasok udara) untuk memasukkan
oksigen yang berguna untuk pernapasan bakteri secara aerobik. Limbah akan
terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah air dipisahkan dari endapan
limbah yang tidak berbahaya.
No comments:
Post a Comment