LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMBUATAN MEDIA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Tujuan
              Untuk dapat melakuakn secara langsung proses pembuatan media biakan mikroba.
1.2    Dasar Teori
              Banyak sekali populasi mikroba di sekitar kehidupan. Ratusan spesies mikroba menghuni bermacam-macam bagian tubuh manusia, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Jumlah mikroba ini sangat luar biasa banyaknya. Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau biakan campuran, menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Michael, 2008).
              Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertunbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme, simtesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pegerakan. Lazimnya biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit/trace elemen. (Waluyo,2008)
              Sampai denga tahun 1930, penyiapan medium sangat emmakan waktu serta harus dibuat dari berbagai abhan mentah, dewasa ini tersedianya medium dalam terdehidrasi (entuk bubuk) penyiapan medium sangat dipermudah dan apad umunya nada tinggal menimbangnya, melarutkan air, menyesuaikan pH-nya, menempatlannya pada wadah-wadah sesuai dari negara-negara maju sekarang hingga harga pada umunya amat mahal. (Hadietomo,1985)
              Dalam praktikum kali ini kita akan mengetahu bagaimana cara suatu medium itu dibuat agar dapan mengembangbiakan mikroorganisme dengan baik. Juga bagaimana untuk menjadi medium pengembangbiakan itu steril atau bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak (Indan, 2003).
              Mikroorganisme dibiakkan alam laboratorium pada bahan nutrien yang disebut media. Banayk sekali medium yang tersedia. Macamnya yang dipakai bergantung pada banyak faktor. Salah satu diantaranya ialah macam mikrooranisme yang akan ditumbuhkan.(Pelezar dan Chan, 2008)
  Media adalah substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan mikroba (Hafrah, 2009).
              Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme unuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media dari beberapa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakkan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Soni, 2010).
              Media dibedakan menjadi dua menurut komposisi kimiawinya yaitu medium sintetik dan medium non-sintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat dari bahan kimia dengan kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan medium non-sintetik tidak dapat diketahui dengan pasti (Hadioetomo, 2010).
              Macam-macam media pertumbuhan berdasarkan konsistensinya yang terbagi menjadi tiga yaitu media cair merupakan media yang tidak mengandung agar, digunakan untuk menumbuhkan mikroba dalam skala besar serta mengidentifikasi jenis dari suatu mikroba dan berbagai macam uji. Medium setengah padat merupakan media yang mengandung agar 0,3-0,4%, sehingga menjadi sedikit kental, tidak padat dan tidak begitu cair. Media ini dibuat dengan tujuan agar pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruhan media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang dan untuk mencegah atau menekan ddifusi oksigen. Medium padat merupakan media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin menjadi padat. Media ini digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba (, 2013).
              Dasar makanan yang paling baik bagi pemiaraan bakteri ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan, atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia. Maka dari itu, pada praktikum kali juga akan mencoba untuk membuat makanan yang baik untuk pengembangbiakan bakteri. (Dwidjoseputro, 1985).
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan :
Alat :  
a)      Bejana (gelas backer, erlenmeyer)
b)      Gelas ukur
c)      Timbangan
d)     Bunsen
e)      Pengaduk
f)       Alumuniumfoil
g)      Kapas
Bahan :
a)      Media biakan padat pabrikan (NA=Nutrien Agar, PDA=Potato Dextro Agar)
b)      Media NA sederhana : Daging ayam, agar batang, glukosa/gula pasir
c)      Media PDA sederhana : Kentang, agar batang, glukosa/gula pasir
d)     Media TEA sederhana : Kecambah, agar batang, gula pasir
2.2 Cara Kerja :
NA, PDA, dan TEA pabrikan dan sederhana
1.      Menimbang powder media NA pabrikan sesuai petunjuk pada botol/kemasan.
2.      Hasil timbangan kemudian ditempatkan pada bejana dan menambahkan aquadest sebagai pelarut dan memanaskannya sambil diaduk hinga homogen/tercampur.
3.      Media biakan disterilisasi dengan autoclave.
4.      Hal yang sama dialkukan untuk media pabrikan lainnya.
5.      Pembuatan media
a.       Membuat air kaldu daging yaitu 20gram daging ayam + 200ml aquadest, direbus hingga menjadi kaldu sambil diaduk hingga rata.
b.      Menyaring dan didapatkan ekstrak daging
c.       Menimbang 8gram gual pasir dan 15 gram agar batang, kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi 200ml ekstrak daging, rebus sampai mendidh sambil diaduk hingga rata.
d.      Menyumbat mulut tabung erlenmeyer dengan kapas kemudian dibungkus kembali mulut tabung erlenmeyer dengan alumuniumfoil agar tidak ada udara yang masuk.
e.       Mengukur pH
f.       Sterilisasi pada autoclave suhu 121oC selama 15 menit
6.      Untuk membuat media padat sederhana lainnya (PDA gunakan kentang 200 gram dan TEA menggunakan kecambah 200 gram), dengan prosedur yang sama.


BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan

Media Biakan
Sebelum Sterilisasi
Sudah Sterilisasi
Bentuk
(padat/cair)
Warna
Keruh/ Jernih
Bentuk
(Padat/cair)
Warna
Keruh/Jernih
NA
Cair
Kekuningan
Keruh
Padat
Kuning
Keruh
PDA
Cair
Hitam pekat
Keruh
Cair
Hitam
Keruh

NA sederhana
Cair
Kuning
Keruh
Padat
Putih
Keruh
PDA sederhana
Cair
Putih
Keruh
Padat
Putih
Keruh
TEA sederhana
Cair
Kuning
Keruh
Padat
Keruh
Abu-abu Kecoklatan

3.2 Dokumentasi
3.2.1 NA Pabrikan
No
Gambar
Keterangan

1

Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191349.jpg






Menimbang Na pabrikan sebanyak 4,2 gram
2

Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191347.jpg





Memasukkan Na pabrikan kedalam labu elemeyer.
3
Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191342.jpg

Menyiapkan aquadest sebanyak 150 ml.















4

Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191344.jpg



Memasukkan aquadest ke dalam labu elemeyer yang sudah terisi Na pabrikan
5


Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191340.jpg

Memanaskan Na pabrikan yang di campur aquadest dengan menggunkan pembakar spirtus.
Na pabrikan yang di campur aquadest di aduk sampai mendidih.







6

Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191337.jpg








Setelah mendidih labu elemeyer di turunkan dari pembakar spirtus.
7
Description: E:\dokumentasi praktikum\New folder\IMG_20161031_191335.jpg


Kemudian labu elemeyer di bungkus menggunkan kertas alumunium foil.
Dan siap untuk disterilisasikan.
Sebelum sterilisasikan Na pabrikan berbentuk cair berwarna kuning jernih.
8

Description: E:\dokumentasi praktikum\20161028_064725.jpg


Setelah di sterilisasikan Na pabrikan berbentuk padat berwarna kuning keruh.






3.2.2 PDA Pabrikan
Dokumentasi
Keterangan
Description: I:\IMG-20161101-WA0003.jpg







Menimbang PDA pabrikan seberat 5,85 gram
Description: I:\IMG-20161101-WA0006.jpgDescription: I:\IMG-20161101-WA0005.jpg







Mengukur aquades 150ml lalu diamukkan pada tabung erlenmeyer
Description: I:\IMG-20161101-WA0002.jpg






Mencampurkan PDA pabrikan dengan aquades lalu dipanaskan diatas bunsen. Aduk terus hingga mendidih

Description: I:\IMG-20161101-WA0004.jpg
 








Setelah mendidih, lalu sumbat mulut erlenmeyer dengan kapas dak kemudian ditutup kembali dengan alumunium foil. Agar dapat dipastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam tabung erlenmeyer. Lalu dilakukan sterilisasi dengan memasukkan kedalam autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit.




Description: J:\DCIM\Camera\IMG20161028065800.jpg
 














Setelah media PDA pabrikan dikeluarkan dari autoclave dan melewati tahap sterilisasi.

3.2.3 NA sederhana (Daging ayam)
Gambar
Keterangan
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\P_20161027_132925.jpg
Menimbang daging ayam sebanyak 20 gram
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\P_20161027_132610.jpg
Menimbang gula sebanyak 8 gram
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\P_20161027_134002.jpg
Menimbang bubuk agar-agar sebanyak 11,47 gram
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\P_20161027_133412.jpg
Merebus daging sampai mendidih untuk membuat kaldu dengan ditambah aquades sebanyak 200 ml dengan diaduk terus menerus
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0004.jpg

Menyaring kaldu dan diperoleh ekstrak daging lalu dituang ke dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilisisasi
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0002.jpg
Memasukkan gula pasir ke dalam ekstrak daging dan dipanaskan kembali
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0003.jpg
Memasukkan bubuk agar-agar ke dalam ekstrak daging dan dipanaskan kembali sampai mendidih dengan diaduk terus menerus
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0001.jpg
Dihasilkan media biakan sebelum disterilisasi berbentuk cair, berwarna kuning dan keruh
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0007.jpg
Setelah disterilisasi dihasilkan media biakan berbentuk padat, berwana putih dan keruh

3.2.4 PDA sederhana (kentang)
Gambar
Keterangan
Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20161101-WA0002.jpg












Menimbang kentang sebanyak 200 gram

Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_132309.jpg
 















Menimbang gula sebanyak 8,02 gram



Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_132736.jpg
 















Menimbang bubuk agar-agar sebanyak 15,02 gram

Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_134344.jpg



Merebus kentang sampai mendidih dengan ditambah aquades sebanyak 200 ml dengan diaduk terus menerus

Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_141637.jpg 















Menyaring larutan tersebut dan diperoleh ekstrak kentang lalu dituang ke dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilisisasi


Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_143307.jpg 

















Memasukkan gula pasir ke dalam ekstrak kentag dan dipanaskan kembali
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0003.jpg




















Memasukkan bubuk agar-agar ke dalam ekstrak kentang dan dipanaskan kembali sampai mendidih dengan diaduk terus menerus
Description: D:\MATA KULIAH\SEMESTER 5\MIKROBIOLOGI\LAPORAN\media\IMG-20161029-WA0001.jpg

















Dihasilkan media biakan sebelum disterilisasi berbentuk cair, berwarna kuning dan keruh
Description: C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161028_064706.jpg


Setelah disterilisasi dihasilkan media biakan berbentuk padat, berwana putih dan keruh

2.3.5 TEA sederhana
Gambar
Keterangan

Description: C:\Users\USER\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20161027_131638.jpg

Menimbang Kecambah sebanyak 100 gram

Description: 20161027_132309




Menimbang gula sebanyak 4 gr

Description: 20161027_132736




Menimbang bubuk agar- agar sebanyak 7 gr

Description: C:\Users\USER\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161031_184111.jpg

Merebus kecambah sampai mendidih dengan ditambah aquades sebanyak 100 ml dengan diaduk terus menerus

Description: 20161027_141637

Menyaring larutan tersebut dan diperoleh ekstrak kecambah  lalu dituang ke dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilisisasi

Description: 20161027_143307

Memasukkan bubuk agar-agar dan gula pasir ke dalam ekstrak kecambah dan dipanaskan kembali sampai mendidih dengan diaduk terus menerus

Description: C:\Users\USER\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161031_184101.jpg

Description: C:\Users\USER\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161031_184106.jpg













Dihasilkan media biakan sebelum disterilisasi berbentuk cair, berwarna kuning dan keruh

Description: C:\Users\USER\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20161031_064421.jpg

Setelah disterilisasi dihasilkan media biakan berbentuk padat, berwana abu-abu dan keruh













BAB IV
PEMBAHASAN
              Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik, karena tidak semua medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus dalam kondisi steril sebelum digunakan (Hafrah, 2009).
              Praktikum ini membahas tentang pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme. Media yang dibuat pada praktikum ini adalah Nutrien Agar (NA) pabrikan,Potato Dextrose Agar (PDA) pabrikan, Nutrien Agar (NA) sederhana dengan daging ayam, Potato Dextrose Agar (PDA) dengan kentang  dan Tauge Ekstrak Agar (TEA) sederhana dengan kecambah.
              Pada praktikum kali ini menggunakan dua medium, yaitu medium Nutrient  Agar (NA) dan Potatto Dextrose Agar (PDA). Setiap medium memiliki fungsimasing-masing dalam menumbuhkan mikroorganisme. Medium NA memilikifungsi untuk menumbuhkan atau mengembangbiakan bakteri secara umum,sedangkan medium PDA berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangbiakanfungi atau jamur. Kedua medium tersebut sama-sama terbentuk dari mediumagar, hanya berbeda saja nutrisinya. Medium NA mengandung nutrisi-nutrisiyang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan PDA mengandungnutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur. Menurut Pelczar(2008), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang digunakan untuk faktorpertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhanbakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat inidipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus.
              Pada proses pembuatan media, baik medium NA maupun medium PDAmenggunakan magnetik stirrer untuk menghomogenkan agar dengan aquadestselama pemasakan agar. Tetapi pada praktikum ini kami tidak menggunakan alattersebut, kami menggunakan kompor dengan api yang sedang sebagai sumberpanas, dan menggunakan batang pengaduk untuk terus mengaduk larutan.Larutan dipanaskan hingga mendidih dan sambil terus diaduk untuk menghindaripenggumpalan pada larutan.


4.1 Media Nutrien Agar (NA) pabrikan
              Pembuatan media pada percobaan ini dengan menggunakan NA (Nutrien agar), dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara melarutkan NA instan sebanyak 4,2 g kedalam erlenmeyer dan menambahkan akuades sebanyak 150 mL, setelah itu memanaskannya diatas bunsen diikuti oleh pengadukan yang dilakuakn terus menerus. Tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan akuades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dengan akuades. Setelah dipanaskan sampai kira-kira larutan menjadi bening kekuning-kuningan atau hingga mendidih sebagai tanda larutan telah homogen kemudian larutan yang terdapat di dalam erlenmeyer dimasukan kedalam autoklav dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas yang dilapisi dengan kertas alumunium foil diluarnya. Tujuan dari penutupan ini di maksudkan agar meminimalkan kontaminasi. Pada saat dilakukan sterilisasi setelah dimasukkan ke dalam autoclave media  Nutrien Agar (NA) pabrikan yang awalnya berbentuk cair menjadi padat.
  Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium sintetik terstruktur karena tersusun oleh komponen yang pasti jenis dan kuantitasnya. Medium Nutrient agar merupakan medium umum yang dapat digunakan untuk mengkultivasi berbagai jenis bakteri. Warna dari medium ini adalah kuning keemasan dan cenderung jernih. Medium NA memiliki pH 7.20 hingga 7.60 dan konsistensi yang cenderung padat.
  Fungsi utama dari medium NA adalah sebagai medium kultivasi dan enumerasi bakteri. Namun, dengan tambahan beberapa bahan seperti amilum (pati), serum, dan darah, medium nutrient agar juga dapat digunakan sebagai medium pengayaan dan selektif bagi mikroorganisme tertentu serta bermanfaat dalam uji serologi dan biokimia untuk mengidentifikasi bakteri.
  Dalam medium NA terkandung pepton, yeast dan beef extract yang berfungsi sebagai sumber nitrogen dan sumber karbon, sumber vitamin dan beberapa senyawa lain untuk menyokong pertumbuhan bakteri. Pada medium ini terkadang juga ditambah dengan garam (NaCl) untuk menyeimbangkan tekanan osmotik sel bakteri dan medium, agar bakteri yang akan ditumbuhkan tidak mati.
NA mempunyai komposisi yang terdiri dari ekstrak-ekstrak agar-agar yang didalamnya mengandung protein, karbohidrat, vitamin, juga terdapat faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis oleh mikroorganisme. Menurut pendapat Waluyo (2005: 67), mikroba dapat menembus medium kapas yang hidup di dalam medium kaldu atau medium NA ini. Hal ini disebabkan karena medium ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba dan mengangkut asam amino, vitamin ataupun nukleotida.
Pembuatan media pertumbuhan dengan hanya menggunakan campuran aquades dan `natrium agar. Tingkat keberhasilan pembuatan media ini sangatlah tinggi, karena apabila dibandingkan dengan media yang ada penambahan ekstrak lain, media ini lebih mudah dalam pembuatannya, selain itu media NA pabrikan ini sangatlah instan sehingga sangat mudah dalam melakukan percobaan pembuatan media.
 4.2 Media Potato Dextrose Agar (PDA) pabrikan
              Media Potato Dextrose Agar (PDA) menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk non-sintetik atau semi alamiah. Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir.
              Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.
              Karena fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan oleh pembudidaya jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri.
  PDA (potato dextrose agar) merupakan media yang umum digunakan dalam kultivasi bakteri. Dalam pembuatan PDA disetiap prosesnya harus selalu steril, baik alat-alat yang digunakan untuk proses pembuatan haruslah steril. Contohnya: tangan, dalam proses ini tangan harus disterilkan oleh alkohol sebelum melakukan pembuatan PDA ini. Tujuannya yaitu agar PDA yang dibuat tidak ditumbuhi mikroorganisme yang tidak diinginkan. Media biakan adalah media steril untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam pembuatan PDA, peranan agar-agar sebagai media tempat tumbuhdari jamur. Sedangkan kentang yang mengandung karbohidrat berperan untuk memberikan energi bagi mikroorganisme.
  Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium menggunakan media yang bersih zat hara serta lingkungan tumbuh yang sesuai bagi mikroorganisme tersebut. Media merupakan campuran dari beberapa zat makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Fungsi dari zat makanan tersebut adalah sebaagi nutrisi bgi mikroba. Berdasarkan sifat fisik media dibedakaan menjadi, mediaa cair, media padat, dan media setengah padat. Sifat-sifat media tersebut sangat mempengaruhi kesesuian medium untuk pertumbuhan mikroba yang akan dikembangbiakan.
  Dalam percobaan ini medium yang digunakan sebagai pembiakan jamur adalah PDA pabrikan. PDA merupakan medium semi alami yang tersusun atas bahan alami (kentang) oleh bahan sintesis (dextrose dan agar). Medium ini menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan jamur yang terdiri dari bahan anorganik yaitu karbohidrat.
Pembuatan media agar dengan menggunakan media PDA (Potato Destroxe Agar) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur. Pembuatan media pada percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Destroxe Agar) instan, dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara melarutkan PDA (Potato Destroxe Agar) instan sebanyak 5,85gram ke dalam erlenmeyer dan menambahkan akuades sebanyak 150 mL, setelah itu memanaskannya diatas bunsen  diikuti oleh pengadukan secara terus menerus, tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan PDA (Potato Destroxe Agar) dengan akuades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari PDA (Potato Destroxe Agar) dengan akuades. Setelah dipanaskan sampai kira-kira larutan dan mendidih tanda larutan telah homogen kemudian larutan yang terdapat di dalam erlenmeyer dimasukan kedalam autoklaf dengan mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas yang dilapisi dengan kertas alumunium foil diluarnya. Tujuan dari penutupan ini di maksudkan agar meminimalkan kontaminasi.
Pembuatan media pertumbuhan mikroba menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA) yang berguna untuk menumbuhkan atau mengidentifikasikan yeast atau kapang. Bahan yang digunakan hanyalah aquades dan bubuk PDA. PDA sendiri sudah ada dalam bentuk instantnya (dalam bentuk bubuk) sehingga tidak perlu membuatnya terlebih dahulu.
Namun pada saat dikeluarkan dari autoclave PDA yang kami amati tetap berbentuk cair dan tudak mengalami perubahan. Seharusnya PDA yang telah dimasukkan kedalam oven berbentuk padat. Percobaan kami pada pembuatan media menggunakan PDA instan gagal. Padahal jika dilihat dari cara pembuatannya sangatlah mudah jika dibandingkan dengan pembuatan media dengan cara sederhana. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian praktikan dalam penimbangan atau bahkan pencampuran pada saat melakukan praktikum. Selain itu PDA yang kami gunakan kemungkinan telah kadaluarsa atau terkontaminasi, karena setelah saya baca dilateratur serbuk PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya berwarna kuning. Namun pada PDA yang kami unakan berwarna hitam.
4.3 Media Nutrien Agar (NA) sederhana dengan daging ayam
            Pada pembuatan media NA sederhana dengan eksrak daging, pertama-tama yaitu menimbang daging ayam sebanyak 20gram. Kemudian menimbang gula sebanyak 8 gram. Lalu menimbang agar-agar sebanyak 11,47 gram. Kami menggunakan agar-agar instan yang dijual dipasaran, karena agar-agar batang tidak tersedia. Selanjutnya merebus daging hingga mendidih untuk membuat kaldu dengan ditambahkan aquades sebanyak 200ml dengan diaduk terus. Kemudian menyaring kaldu agar diperoleh ekstrak daging dan sekanjutnya dituang ke dalam tabung erlenmeyer yang telah disterilisasi.Memasukkan gula pasir kedalam ekstrak daging dan dipanaskan kembali. Memasukkan bubuk agar-agar kdalam ekstrak daging dan dipanaskan kembali sampai mendidih dengan diaduk terus menerus, pengadukan ini dilakukan agar menghomogenkan gula dan agar-agar. Setelah mendidih dihasilkan larutan cairan berwarna kuning dan keruh. Mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan alumunium foil dan dibungkus dengan kertas, dilakukan ini berfungsi untuk media tetap steril, tidak terkontaminasi terhadap mikroorganisme yang ada diluar. Kemudian media biakan disteril menggunakan autoclave, ini berfungsi untuk membunuh semua mikroorganisme yang terdapat dalam larutan. Setelah dimasukkan kedalam autoclave media biakan  yang semula cair berubah menjadi padat, berwarna putih dan keruh.
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak daging ayam, gula, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan. Nutrient agar (NA) suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Pada medium NA, nutrien utama penyusunnya yakni adalah kaldu daging ayam. Bahan yang lain adalah gula, agar-agar bubuk dan aquades. Gula dan daging sebagai protein hewani, vitamin, karbohidrat bagi bakteri.
  Agar-agar  digunakan untuk mengentalkan medium dan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba. Berdasarkan hasil pengamatan, sebelum disterilisasi media NA berwarna coklat kekuningan dengan bentuk cair. Tetapi setelah disterilisasi di autoklaf elektrik medianya berubah warna menjadi

Nutrien Agar (NA) merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
              Nutrient Agar (NA) merupakan suatu  medium yang berbentuk padat ynag merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebai medium untuk menumbuhkan bakteri.           
4.4 Media Potato Dextrose Agar (PDA) sederhana dengan kentang                    
              Media PDA (Potato Dextrosa agar) merupakan medium semi sintetik.  Media merupakan tempat dimana tejadi perkembangan organisme.  Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah bercampur.  Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang harus di potong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan menyatu dengan air sehngga menjadi kaldu.  Semakin kecil permukaan, maka semakin besar daya osmosisnya.
  Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Penggunaan kentang dalam pembuatan media karena kentang kaya akan karbohidrat yang sangat diperlukan oleh suatu mikroorganisme. Dalam pembuatan PDA ini biasa digunakan Dextrosa, namun dextros ini dapat digantikan dengan gula pasir biasa.
  Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berdasarkan susunannya merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia. Berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupakarbohidrat (pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalamagar. Media yang miskin hara seperti air hanya dapat dugunakan untuk penyimpanan , karenamikroba tidak mudah berkembangbiak pada media miskin nutrisi yang dapat menyebabkanpertumbuhan mikroba dapat terhambat.
  Bagian kentang yang digunakan adalah sari patinya karena selain mengandung ekstrakmineral juga mengandung pati (amilum) yang merupakan bentuk dari polysakarida sebagaitambahan makanan biakan. Glukosa yang digunakan adalah gula pasir, karena banyak tersediadan harganya lebih murah.
Untuk melakukan percobaan pembuatan media pertama-tama menimbang kentang yang telah dikupas sebanyak 200gram, allau menimbang gula sebanyak 8,02gram. Selanjutnya menimbang bubuk agar-agar sebanyak 15,02gram. Setelah itu merebus kentang sampai mendidih dengan ditambah aquades sebanyak 200ml dengan diaduk terus menerus hingga homogen. Lalu menyaring larutan tersebut dan diperoleh ekstrak kentang lalu dituang kedalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilisasi. Selanjutnya memasukkan gula pasir kedalam ekstrak kentang dan dipanaskan kembali hingga gula pasir tersebut larut. Kemudian memasukkan bubuk agar-agar kedalam ekstrak kentang dan dipanaskan kembali sampai medidih dengan diaduk terus agar tidak menggumpal. Kemudian dihasilkan media biakan yang berbentuk cair, berwarn akuning dan keruh. Setelah ditaruh kedalam autoclave media biakan tersebut berubah menjadi padat, berwarna putih dan keruh.
Sterilisasi dilakukan dalam autoklaf dengan suhu 121°C dalam waktu ±15 menit dengan tekanan 1 atm . Suhu ini merupakan ketetapan, karena umumnya organisme tidak dapat bertahan hidup pada suhu dan waktu tersebut. Setelah 15 menit, maka autokalaf dapat dimatikan. Biarkan autoklaf sampai tekanannya menjadi 0,setelah itu PDA baru dapatdikeluarkan.Agar bertindak sebagai lingkungan bagi perkembangan organisme. Penggunaan agar karena merupakan suatu bahan yang cocok, meskipun padat, akan tetapi lunak dan mudahditembus oleh biakan. Selain itu agar mengandung sejumlah air yang diperlukan bagi biakan.Agar lebih stabil bila dibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah.
4.5 Media Tauge Ekstrak Agar (TEA) sedrrhana dengan kecambah
              Percobaan kelim yaitu pembuatan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar). Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamu (khamir dan kapang). Medium TEA ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium) dan termasuk dalam medium semi alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta termasuk dalam medium nonsintetik karena tersusun dari abhan-bahan organik dan susunan kimianya tidak dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (essay medium), kaena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino,dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan jamur.
              Untuk melakukan percobaan ini pertama-tama kita harus menimbang kecambah sebanyak 100 gram. Kemudian menimbang gula sebanyak 4 gram. Lalu menimbang  bubuk agar-agar sebanyak 7 gram. Setelah itu kita harus merebus kecambah hingga mendidih dengan ditambah aquades sebanyak 100 ml dengan diaduk terus menerus. Selanjutnya kita harus menyaring larutan tersebut dan diperoleh ekstrak kecambah lalu dituang kedalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilisasi. Lalu memasukkan agar-agar dan gula kedalam ekstrak kecambah dan dipanaskan kembali sampai mendidih dengan diaduk terus agar gula dan agar-agar dapat larut dan tidak menggumpal. Setelah itu akan dihasilkan media biakan yang berbentuk cair, berwarna kuning dan keruh. Kemudian kita memasukkannya kedalam autoclave dan selanjutnya dihasilkan media biakan yang berbentuk padat, berwarna abu-abu dan keruh.
              Tauge berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba, pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber nitroge. Gula berfungsi sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai sumber energi bagi mikroba. Agar sebagai bahan pemadat medium. Dan Aquades sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.
              Medium Tauge Ekstrak Agar (TEA) berdasarkan susunannya merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium umum yang dapat ditumbuhi mikroorganisme secara umum yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta memiliki warna cream. Medium TEA terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin. Sukrosa sebagai sumber karbon , agar sebagai bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA ini berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium). Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan benuk pertumbuhan jamur.
             


BAB V
PENUTUP
5.1  KESIMPULAN
              Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya.
2.      Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik, karena tidak semua medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman.
3.      Saat ini telah ada media agar yang instan sehingga dapat meminimalisir kegagalan saat melakukan percobaan pembuatan media tumbuh mikroorganisme.
4.      Nutrien utama penyusunnya NA sederhana yakni adalah kaldu dari daging ayam.
5.      Bagian kentang yang digunakan adalah sari patinya karena selain mengandung ekstrakmineral juga mengandung pati (amilum) yang merupakan bentuk dari polysakarida sebagaitambahan makanan biakan.
6.      Tauge berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba, pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber nitroge.
7.      Ketelitian dan kualitas bahan yang digunakan dalam percobaan sangatlah menentukan keberhasilan percobaan dilaboratorium.
  

                                                            









DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Kukuh. 2016. Pembelajaran Berbasis Praktikum Matakuliah Mikrobiologi. Jember : Universitas Muhammadiyah Jember
https://id.scribd.com/doc/156658247/P3-pdf (Diakses tanggal 01 November 2016) 
https://id.scribd.com/doc/30118434/Pembuatan-Media-Pda-Mikro(Diakses tanggal 01 November 2016)   







No comments:

Post a Comment