Berikut
ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya suhu badan:
a. Kecepatan
metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda.
Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula.
Sebagaimana
disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
b. Rangsangan
saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan
metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis
dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme.
Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya,
rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan
peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.
c. Hormone
pertumbuhan
Hormone
pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
d. Hormone
tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper
semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat
mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.
e. Hormone
kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan
metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada
laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi
meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
f. Demam
( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan
metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
g. Status
gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan
yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang
mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain
itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami
hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak
menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
h. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi
termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0
°C.
i.
Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada
hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami
gangguan. Berbagai zat
pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan
suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga
dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
j.
Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan,
artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih
dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh
manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar
melalui kulit.
k. Stres
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal dan persarafan. Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan
panas. Klien yang cemas saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter, suhu
tubuhnya dapat lebih tinggi dari normal.
l.
Usia
Pada saat lahir, bayi meninggalkan lingkungan yang
hangat, yang relatif konstan, masuk dalalm lingkungan yang suhunya berfluktuasi
dengan cepat. Mekanisme kontrol suhu masih imatur. Suhu tubuh bayi dapat
berespons secara drastis terhadap perubahan suhu lingkungan. Pakaian harus cukup dan paparan pada suhu yang ekstem
harus dihindari. Bayi baru lahir pengeluaran lebih dari 30% panas tubunya
melalui kepala dan oleh karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk
mencegah pengeluaran panas. Bila terlindung dari lingkungan yang ekstrem, suhu
tubuh bayi dipertahankan pada 35,50 sampai 39,50C. Produksi panas akan
meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. Perbedaan
secara individu 0,250 sampai 0,550C adalah normal.
m.
Suhu
tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi
suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,
diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme
umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang
terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan
balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. apabila suhu tubuh
meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi
panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik
tetap.
Suhu tubuh sangat mempengaruhi proses metabolisme yang
terjadi dalam sel, metabolisme sangat sensitif terhadap perubahan suhu
lingkungan internal baik pada manusia. Hubungannya Pemeliharaan suhu tubuh di
dalam kisaran yang membuat sel-sel mampu befungsi secara efisien disebut dengan
termoregulasi. Sedangkan kemampuan
tubuh untuk memelihara kestabilan dan kesetimbangan dikenal dengan istilah
homeostasis.
No comments:
Post a Comment