1. STROKE
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika
pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah,
sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah
kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.
Ketika pasokan darah yang membawa oksigen
dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu
semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil
bahkan kematian bisa dihindari. Jika Anda merasakan serangan stroke atau
melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit untuk meminta
ambulans.
Gejala stroke
Ingatlah gejala stroke
berikut ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat.
§
Cara bicara penderita tidak jelas atau
kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walau
mereka terlihat sadar
§
Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah
penderita terlihat turun
§
Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat
terserang stroke, karena itu mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau
bahkan kedua lengannya
Segera hubungi rumah sakit jika Anda melihat
gejala-gejala di atas.
Latar belakang
terjadinya stroke
Otak dapat berfungsi dengan baik jika pasokan oksigen
dan nutrisi yang disediakan darah mengalir dengan baik. Jika pasokan darah
terhambat, maka otak akan rusak, bahkan seseorang yang terkena stroke bisa
meninggal.
Stroke menurut jenisnya
Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi
menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi
jika pasokan darah berhenti akibat gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi
jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Ada juga yang
disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke
ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan
sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh
secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara.
Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani
secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya
serangan stroke berat.
Penyakit stroke di
Indonesia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, terdapat
sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Stroke juga merupakan
penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.
Orang-orang yang usianya lebih dari 65
tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua puluh lima persen stroke
terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun, termasuk anak-anak.
Orang-orang yang merokok, kurang olah raga, dan memiliki pola makan yang buruk juga rentan terhadap stoke. Selain itu orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat tekanana darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur atau fibrilasi atrium, dan diabetes, juga lebih rentan terhadap stroke.
Diagnosis stroke
Stroke umumnya didiagnosis melalui
tanda-tanda fisik, serta melalui foto atau pencitraan otak. Pencitraan otak
gunanya untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat
atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian
otak mana yang terserang, dan seberapa parah stroke tersebut.
Metode pengobatan stroke
Pengobatan stroke tergantung dari jenisnya, stroke iskemik atau
hemoragik. Pengobatan juga disesuaikan pada area otak mana stroke terjadi. Pada
umumnya stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat pencegahan untuk
menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, dan menghilangkan
pembekuan darah. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki
kerusakan yang disebabkan oleh stroke hemoragik atau menghilangkan lemak di
arteri.
Dampak stroke terhadap
kehidupan penderitanya
Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan
kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya spesifik dan
tergantung pada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut.
Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu. Diantaranya adalah, psikolog, ahli
terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta
fisioterapi.
Kerusakan akibat stroke
bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti sedia kala,
penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun sebagian
besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.
Pencegahan stroke
Stroke dapat dicegah melalui
penerapan pola hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika Anda
makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan minum
alkohol sesuai takaran. Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan
darah tinggi dengan obat-obatan juga bisa mengurangi risiko terkena stroke.
Pada sebagian orang, obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah serta obat
untuk menjaga kadar normal gula darah juga penting untuk mencegah terjadinya
stroke.
Komplikasi stroke
Stroke dapat menyebabkan
munculnya berbagai komplikasi, dan beberapa diantaranya dapat membahayakan nyawa si
penderita. Contoh dari komplikasi tersebut diantaranya adalah hidrosefalus atau tingginya produksi cairan serebrospinal, disfagia atau kesulitan menelan, dan trombosis vena dalam atau
penggumpalan darah pada kaki
2. FAKTOR STROKE
Menurut sebuah jurnal yang ditulis oleh Sylvia
Saraswati (2009) membagi faktor risiko dari penyebab stroke yang dibedakan
menjadi 2 bagian, yakni faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor yang
tidak dapat dimodifikasi.
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a. Usia
Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa suai
semakin tua semakin besar pula risiko terkena stroke. Hal ini berkaitan dengan
proses degenerasi (penuaan) yang terjadi secara alamiah. pada orang-orang lanjut
usia, pembuluh darah lebih kaku karena adanya plak.
b. Jenis kelamin
Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk
terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini mungkin terkait bahwa laki-laki
cenderung merokok. Rokok, dapat merusak lapisan dari pembuluh darah tubuh.
c. Herediter
Terkait dengan riwayat stroke di keluarga,
orang dengan riwayat stroke pada keluarga memiliki risiko yang lebih besar
untuk terkena penyakit stroke dibanding orang yang tanpa riwayat stroke pada
keluarganya.
d. Ras atau Etnis
Dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa ras
kulit putih memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena stroke dibanding
ras kulit hitam.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Hipertensi
Orang yang tekanan darahnya tinggi mempunyai
peluang besar untuk mengalami stroke. Bahkan, ini merupakan penyebab terbesar
dari stroke. Alasannya, dalam hipertensi dapat terjadi gangguan aliran darah
tubuh yaitu diameter pembuluh darah kelak akan mengecil sehingga darah yang
mengalir ke otak pun akan berkurang, dengan pengurangan aliran darah otak
(ADO), maka otak akan kekurangan suplai oksigen dan glukosa sehingga jaringan
otak lama-lama akan mati.
b. Penyakit jantung
Penyakit jantung seperti jantung koroner dan
infark miokard (kematian otot jantung, bisa menjadi faktor terbesar pneyebab
stroke). Seperti yang kita ketahui bahwa pusat dari aliran darah di tubuh
terletak di jantung. Jika pusat pengaturan darah mengalami kerusakan, maka
aliran darah tubuh mengalami gangguan, termasuk aliran darah menuju otak.
Gangguan aliran darah itu bisa mematikan jaringan otak secara mendadak ataupun
bertahap.
c. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus atau kencing manis memiliki
risiko mengalami stroke. Hal ini terkait dengan pembuluh darah penderita
diabetes yang umumnya lebih kaku (tidak lentur). Adanya peningkatan ataupun
penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian
otak.
d. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan keadaan ketika
kadar kolesterol di dalam darah berlebih. LDL yang berlebih akan mengakibatkan
terbentuknya plak pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan semakin banyak
dan menumpuk sehingga menganggu aliran darah.
e. Obesitas
Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko
terjadinya stroke. Hal tersebut terkait dengan tingginya kadar lemak dan
kolesterol dalam darah pada orang dengan obesitas, yaitu biasanya kadar LDL
lebih tinggi dibanding kadar HDL.
f. Merokok
Dari hasil berbagai penelitian diketahui bahwa
orang-orang yang merokok ternyata memiliki kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi
dibanding orang yang tidak merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat
mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi
sempit dan kaku. Dengan demikian, dapat menyebabkan gangguan aliran darah.
No comments:
Post a Comment