PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MAHASISWA PGSD FKIP UNS KELAS B MATERI PEMBELAJARAN TATA SURYA
BAB
I
1.1 Rumusan
Masalah
Apakah
penerapan Metode SQ3R dapat Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif pada Mahasiswa
PGSD FKIP UNS Kelas B Materi Pembelajaran Tata Surya?
1.2 Tujuan
Penelitian
Untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif pada mahasiswa PGSD FKIP UNS Kelas B materi
pembelajaran tata surya
1.3 Hipotesis
Penerapan
metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada mahasiswa PGSD FKIP
UNS kelas B materi pembelajaran tata surya
1.4 Manfaat
Penelitian
1.
Bagi
Peneliti
Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang penerapan metode pembelajaran SQ3R sehingga dapatdijadikan acuan bagi
peneliti ketika menjadi seorang pendidik agar dapatmeningkatkan hasil
belajarmahasiswa.
2.
Bagi
dosen
Dapat dijadikan variasi metode
pembelajaran didalam melakukan proses belajarmengajar.
3.
Bagi
universitas
Dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
4.
Bagi
mahasiswa
Dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Belajar Menurut Para Ahli
1.
Menurut
Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A
systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar
adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat
diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati
atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat
diamati”.
2.
Sedangkan
Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di definisikan sebagai “suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”. Slameto
(2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
3.
Lebih
lanjut Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010 :35) menyimpulkan bahwa “belajar
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah
laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar
adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan
itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
B. Pengertian
Pembelajaran Menurut Para Ahli
Pembelajaran
mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana pihak yang
mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada
kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum,
dan fasilitas pembelajaran.
1. Darsono (2002: 24-25) secara umum
menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih
baik”. Sedangkan secara khusus pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut :
2. Teori Behavioristik, mendefinisikan
pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan
menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon
(tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil
harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).
3. Teori Kognitif, menjelaskan pengertian
pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
4. Teori Gestalt, menguraikan bahwa
pembelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran
sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya)
menjadi suatu gestalt (pola bermakna).
5. Teori Humanistik, menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
6. Arikunto (1993: 12) mengemukakan
“pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar”. Lebih
lanjut Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah bantuan
pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan,
keterampilan dan sikap”.
7. Sedangkan menurut Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”.
C. Metode SQ3R
1. Pengertian
Metode SQ3R
SQ3R merupakan suatu metode membaca yang
sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Metode
membaca ini baik untuk keperluan studi. Metode membaca untuk studi ini
dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State University, yaitu
Prof. Francis P. Robinson, tahun 1941. Metode ini merupakan salah satu metode
membaca yang makin lama makin dikenal orang dan banyak digunakan.SQ3R digunakan
untuk membantu siswa agar dapat mengingat apa yang mereka baca.Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi SQ3R merupakan singkatan
dari Survey, Questions, Read, Recite, dan Review. Jadi, membaca bukan merupakan
langkah pertama yang dilakukan oleh pembaca untuk mengetahui informasi dalam
bacaan.
2. Langkah-langkah
Metode SQ3R
a.
Survey
Survei teks dengan
menggunakan teknik skimming, melihat
judul dan subjudul, dan memeriksa ilustrasi, grafik, dan sebagainya.
b.
Questions
Mengajukan pertanyaan
tentang apa yang dibaca dengan mengubah subjudul pertanyaan yang diajukan.
c.
Read
Membaca teks untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
d.
Recite
Menyatakan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan.
e.
Review
Mengulas informasi yang
telah didapat, mengisi rincian dalam jawaban yang telah dibuat, dan mengingat
jawaban dari waktu ke waktu.
D.
Taksonomi
Bloom Revisi
Taksonomi
Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif terdiri dari enam level:
remembering (mengingat), understanding (memahami), applying (menerapkan), analyzing
(menganalisis, mengurai), evaluating (menilai) dan creating (mencipta). Revisi
Krathwohl ini sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita
kenal dengan istilah C1 sampai dengan C6. Pola level taksonomi Bloom revisi dapat
digambatkan sebagai berikut:
Tiga level pertama (terbawah) merupakan Lower Order
Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order Thinking Skill.
Jadi, dalam menginterpretasikan piramida di atas, secara logika adalah sebagai
berikut:
1. Sebelum kita memahami sebuah konsep maka
kita harus mengingatnya terlebih dahulu
2. Sebelum kita menerapkan maka kita harus
memahaminya terlebih dahulu
3. Sebelum kita menganalisa maka kita harus
menerapkannya dulu
4. Sebelum kita mengevaluasi maka kita
harus menganalisa dulu
5. Sebelum kita berkreasi atau menciptakan
sesuatu, maka kita harus mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan
mengevaluasi.
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam
menerapkan Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:
1.
Tentukan
tujuan pembelajaran
2.
Tentukan
kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai apakah peningkatan knowledge, skills
atau attitude. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan karakteristik mata diklat,
dan peserta didik
3.
Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai
dengan kompetensi pembelajaran. Pada ranah kognitif tentukan tingkatan
taksonomi, apakah pada tingkatan Mengingat, Memahami,Menerapkan, Menganalisis,
Menilai, Membuat.
4.
Gunakan
kata kerja kunci yang sesuai, untuk menjelaskan instruksi kedalaman materi,
baik pada tujuan program diklat, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
5.
Sebagai
tambahan, untuk penerapan taksonomi bloom dalam ranah kognitif, dapat
ditentukan pula media pembelajaran yang sesuai dengan mengacu pada Bloom’s
Cognitive Wheel. Pilihan media pembelajaran ini dapat dilihat pada lingkaran
terluar yang berwarna hijau.
No comments:
Post a Comment