METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh pemberian berbagai macam mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai edamame


METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh pemberian berbagai macam mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai edamame



BAB 3 METODE PENELITIAN



3.1  Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Muhammadiyah Jember dengan ketinggian tempat 89 dpl.. Sedangkan pelaksanaannya akan di mulai dari bulan Januari-Februari.
3.2  Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1   Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Cangkul
7. Sabit
2.      Gembor
8. Tugal
3.      Tugal

4.      Meteran/penggaris

5.      Timbangan

6.      Tugal


3.2.2   Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Benih kedelai edamame
2.      Jerami
3.      Arang Jerami
4.      Daun Cliriside
5.      Pupuk Urea
6.      Kapur pertanian
7.      Pestisida

3.3  Desain Penelitian
            Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secaara faktorial dengan empat perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah pemberian macam-macam mulsa, dimana nantinya pengamatan akan dilakukan seseuai dengan waktu dan parameter yang telah ditentukan.



Perlakuan meliputi :
PERLAKUAN
JENIS MULSA
M0 (kontrol)
Tanpa Mulsa
M1
Mulsa Cliriside (Daun Pohon Palembang)
M2
Mulsa Jerami Padi
M3
Mulsa Sekam Jerami Padi

3.4  Tata Letak Plot
I

II

III

IV
M1
M3
M2
M1
M3
M2
M0
M0
M0
M1
M3
M2
M2
M0
M1
M3

U
 



                                             B                                                                 T



S
Luas bedengan            = 2 m2
Panjang bedengan       = 2 m
Lebar bedengan          = 1 m
Jarak antar bedengan = 30 cm
Arah bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan.
3.5  Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan penelitian ini diantaranya:
3.5.1        Persiapan mulsa
1.      Jerami Padi (Sativa oryzae)
1)      Mengambil jerami yang telah terpisah dari padi
2.      Daun Cliriside
1)      Mengambil daun Cliriside di lingkugan kita.
2)      Daun yang di ambil bersama rantingnya.
3)      Daun yang diambil sehat, tidak cacat dan
4)      daun telah dewasa.
3.      Sekam Jerami Padi
1)      Megambil jerami padi yang tidak terpakai
2)      Membakar jerami sampai menjadi sekam atau abu.

3.5.2        Persiapan lahan
Lahan yang telah dipilih dan memenuhi persyaratan untuk penanaman kedelai edamame perlu disiapkan dengan baik untuk menciptkan media tanam yang sesuia dengan pertumbuhan tanaman.
Persiapan lahan untuk penanaman kedelai edamame meliputi:
1.      Pembersian rumput dan sisa-sisa tanaman lain
Rumput-rumput yang tumbuh di lahan yang akan ditanami kedelai edamame harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan tanah, pembersihan rumput dilakukan dengan menggunakan sabit.
2.      Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, pengolahan dasar, dan penghalusan. Pengolahan dasar dilakukan dengan cara dicangkul dengan tujuan untuk membalik tanah bagian dalam agar terangkat ke atas atau ke permukaan. Tahap selanjutnya adalah penghalusan dari gumpalan tanah hasil pencangkulan tadi yang masih berukuran besar dan keras dengan cara dicangkul tipis-tipis sampai diperoleh struktur tanah yang remah (gembur) dan halus, sekaligus permukaan tanah diratakan.
3.      Pembuatan bedengan dan saluran drainase
Bedengan dibuat dengan ukuran 2 m2 dengan panjang 2 m dan lebar 1 m. jarak antar bedengan yang juga merupakan saluran drainase yakni 40 cm, dan tinggi bedengan 30 cm. Arah bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan.
4.      Pemupukan dasar
Pemberian pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Pupuk dasar yang diberikan berupa pupuk kandang sapi sebanyak 21 ton / ha. Lalu ditambahkan pula pupuk dasar berupa SP 36 sebanyak 200 kg / ha dan penambahan kapur pertanian 600 kg /ha dengan cara disebarkan merata pada permukaan tanah bedengan, kemudian tanah dicangkul kembali sampai pupuk tercampur dengan tanah secara merata.
3.5.3        Penanaman
Benih kedelai edamame langsung ditanam ke lubang tanam yang telah dibuat sebelumnya. Lubang dibuat dengan kedalaman ± 3 cm. Jarak antar lubang tanam yakni 20 x 20 cm. Penanaman dilakukan dengan cara menugal tanah dan memasukkan benih ke dalam tanah lalu menutupnya kembali.
3.5.4        Pemberian Mulsa
Pemberian Mulsa dilakukan sekali. Dimulai setelah penanaman kedelai edamame. Cara aplikasinya yaitu mulsa ditempatkan pada permukaan dengan jumlah yang optimal.
3.5.5        Pemeliharaan
Pemeliharaan pada tanaman kedelai edamame diantaranya; penyulaman, pemupukan, pengairan, pembumbunan dan penyiangan serta pengendalian OPT.
1.        Penyulaman
Penyulaman dilakukan ketika benih yang telah ditanam tidak tumbuh, demikian pula tanaman yang pertumbuhannya kurang baik atau mati perlu segera diganti dengan menanam benih yang baru. Penyulaman benih kedelai edamame dilakukan satu minggu atau 4-6 hari setelah penanaman agar pertumbuhan tanaman tetap seragam dan tidak menyulitkan pemeliharaan.
2.        Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 10 HST, terdiri dari KCl 50 kg/ha, Urea 150 kg/ha dan Za 50 kg/ha.  Pemupukan susulan yang kedua pada saat tanaman berumur 21 HST terdiri dari KCl 100 kg/ha, Urea 50 kg/ha dan ZA 100 kg/ha dengan cara ditugal dan diberi jarak ± 10 cm dari tanaman, kemudian ditutup kembali dengan tanah.

3.      Pengairan
Pengairan untuk tanaman kedelai edamame dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari saat suhu udara dan terik matahari tidak tinggi agar pemberian air dapat lebih efektif. Pengairan yang diberikan pada tanaman kedelai edamame dengan cara disiramkan atau melalui saluran irigasi pada lahan tanam atau bisa juga menggunakan gembor.
4.      Pembumbunan dan penyiangan
Kegiatan pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan. Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikkan tanah disekitar tanaman menggunakan cangkul hingga tanaman dapat tegak dengan kokoh dan perakarannya tertutupi tanah sepenuhnya. Pembersihan rumput atau penyiangan akan dilakukan secara mekanis yaitu dicabut dengan tangan atau menggunakan alat seperti pencukil (koret), sedangkan pembersihan rumput yang ada di saluran drainase dapat dilakukan dengan cangkul.
5.      Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Perlu usaha perlindungan tanaman untuk mengatasi serangan suatu hama atau penyakit, usaha perlindungan tanaman ini akan berhasil baik jika gejala serangan diketahui sejak dini dan cara pemberantasannya dilakukan sedini mungkin. Pengendalian hama dan penyakit akan dilakukan secara berkala, yaitu satu kali dalam seminggu.
3.5.6        Panen
Kedelai edamame dipanen dalam keadaan segar saat polong masih berwarna hijau pada saat berumur minimal 45 HST sesuai varietasnya.  Panen tidak dilakukan secara serentak tetapi diseleksi dengan interval panen 2 hari sekali.  Polong yang dipetik adalah yang bernas namun warnanya masih belum kuning. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong ujung tangkai pada polong menggunakan gunting. Lalu polong yang telah dipanen dimasukkan dalam keranjang untuk kemudian ditimbang dan diukur berdasarkan parameter pengamatan.

3.5      Parameter Pengamatan
Parameter yang akan diamati terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1.      Fase Vegetatif
2.         Tinggi tanaman persample (cm), diukur mulai dari permukaan tanah sampai dengan titik tumbuh.
3.         Jumlah daun yang tumbuh, dihitung mulai dari umur tanaman 4 hari.
4.         Jumlah ranting yang tumbuh, dihitung mulai dari umur tanaman 7 hari.
1.      Fase Generatif
1.         Jumlah bunga yang tumbuh, dihitung mulai dari umur tanaman 23 hari.
2.         Jumlah polong yang dihasilkan persample, dihitung mulai dari awal panen.
3.         Bobot polong persampel, dihitung mulai dari awal panen.
4.         Berat polong perbedengan, dihitung mulai dari awal panen.

1 comment: